Bintang, bulan, dan matahari pun pernah disapa saat mencari Tuhannya.
Bapak tercinta pembuat patung juga diajak bicara "apakah engkau hendak
menjadikan berhala sebagai tuhan?" (Q.S. Ibrahim: 74-78)
penguasa durjana pun diajaknya berdiskusi: "mungkin (patung) yang besar
yang melakukannya, tanyakanlah jika mereka dapat berbicara" (Q.S. Al
Anbiya: 63),
putera tercinta tak lupa diminta pendapatnya "sesungguhnya aku melihat
dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, lihatlah bagaimana pendapatmu?"
(Q.S. As Shaffat: 102)
Demikianlah Kholilullah Ibrahim alaihis salam membiasakan dialog dengan
hati. Kecerdasan menjadi terarah, marahpun terkendali. Sahabat,
Bagaimana kita mendialog sekeliling kita?
0 comments:
Post a Comment
Saudaraku......silahkan berikan komentar antum,,,,, untuk menjadi pelajaran bagiku.... jazakumullah....