Jangan Putus Asa!
Di media massa diberitakan beberapa ibu membunuh anaknya (kemudian bunuh
diri) hanya karena khawatir tidak bisa membahagiakan anaknya.
Di AS ada seorang bapak yang dikenal baik kemudian membunuh 2 putri
kembarnya. Seorang psikolog di acara Oprah Winfrey mengatakan bahwa itu
terjadi karena bapak tersebut menderita depresi. Diperkirakan 20%
penduduk AS pernah menderita depresi. Yang paling berbahaya adalah jika
penderita depresi sudah kehilangan harapan (hope) atau putus asa. Orang
seperti ini bukan hanya bisa bunuh diri tapi juga bisa membunuh orang
yang dia cintai.
Dalam Islam kita dilarang putus asa dan harus beriman kepada takdir.
Kita menerima semua ujian karena yakin itu semua sudah ditetapkan oleh
Allah.
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” [Al Hijr:56]
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Az Zumar:53]
Ustad Agung menyatakan sebab putus asa itu ada 2: 1. Tidak tahu tujuan
hidup itu apa, 2. Tidak tahu cara mencapainya. Nah tujuan hidup kita
sebenarnya adalah mencari ridho Allah. Jika Allah sudah ridho dengan
kita, insya Allah seluruh keinginan kita akan dikabulkan oleh Allah.
Cara mendapatkan ridho Allah bisa kita ketahui dengan mempelajari Al
Qur’an dan Hadits.
Allah tidak menginginkan kita jadi dokter, kaya raya, atau yang lainnya.
Yang dinginkan Allah dari kita hanya takwa. Yaitu mematuhi aturannya
dan menjauhi larangannya. Toh ketika manusia mati, segala harta,
jabatan, dan istri yang cantik sudah tidak bermanfaat lagi baginya.
Kita jangan takut dan sedih jika ditimpa musibah berupa ketakutan,
kelaparan, kemiskinan, dan kematian. Itu adalah cobaan. Ucapkanlah bahwa
kita semua adalah milik atau ciptaan Allah dan kepada Allah kita
kembali.
Jika kita sabar, itu akan menambah pahala kita dan mengurangi dosa kita dan surga adalah imbalannya.
”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al
Baqarah:155-157]
”…Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” [Yusuf :87]
Kita harus yakin bahwa dibalik kesulitan yang menimpa kita, insya Allah
akan ada kemudahan. Percayalah karena ini adalah janji Allah yang Maha
Benar!
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Alam Nasyrah:5-6]
”…Siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki
kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]
Allah tidak Membebani Cobaan di luar Kemampuan Kita
Yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani kita cobaan di luar kemampuan
kita. Segala macam cobaan insya Allah bisa kita atasi selama kita dekat
dengan Allah SWT.
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
[Al Baqarah:286]
”Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya…” [Al Mu'minuun:62]
“Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu” [At Taghabun:16]
Berusaha Mencari Karunia Allah
Meski kita beriman kepada Takdir Allah, tidak berarti kita jadi fatalis dan tidak berusaha melakukan apa-apa.
”Jika telah shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [Al
Jumu'ah:10]
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” [Al Qashash:77]
Ada beberapa pengamen yang meski masih sangat muda begitu putus asa
sehingga berkata: “Kami mengamen karena terpaksa. Tidak mungkin kami
bekerja di kantor seperti bapak-bapak dan ibu-ibu…” Menyedihkan. Jika
putus asa seperti itu dan tak mau berubah, Allah pun tak akan mengubah
nasib mereka.
KH Muhammad Arifin Ilham lewat Facebook mengaku dulu sempat dagang
Indomi, ngamen, dan juga jadi kenek. Namun semua itu beliau jalani
dengan KESUNGGUHAN IKHTIAR,DOA,OPTIMIS & TAWAKKAL. Aa Gym dulu juga
sempat jadi supir mikrolet, sementara Ustad Yusuf Mansur yang dulu juga
pedagang asongan di terminal sempat mendekam di penjara. Namun mereka
semua tak pernah menyerah. Tidak pernah berputus asa. Senantiasa belajar
agar lebih baik. Senantiasa berusaha/berikhtiar, berdoa, dan selalu
optimis dan tawakkal. Akhirnya mereka pun jadi orang besar seperti
sekarang yang kita kenal.
0 comments:
Post a Comment
Saudaraku......silahkan berikan komentar antum,,,,, untuk menjadi pelajaran bagiku.... jazakumullah....