Sedekah itu dari yg terdekat dulu. Itu pun harus bermanfaat misalnya
menyelamatkan fakir miskin dari kelaparan. Kalau buat Fitnah/Perang
membunuhi sesama Muslim di negara2 Islam, itu malah dosa dan masuk
neraka. Ini si penyumbang juga ikut dosa kalau begini: Jika terjadi
saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang
terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si
pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab,
“Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Jadi kalau menyumbang juga kita harus hati2.
Berikanlah harta kepada keluarga yang terdekat (kerabat) terlebih dulu:
“…Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya…” [Al Baqarah:177]
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang
dalam perjalanan.”…[Al Baqarah:215]
Tidak pantas dia menyumbang jauh-jauh sementara keluarganya banyak yang miskin dan kekurangan tanpa dibantu.
Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Seorang dari Bani Udzrah ingin memerdekakan budaknya jika dia meninggal.
Hal itu sampai kepada Rasulullah saw. lalu beliau bertanya: Apakah
engkau mempunyai harta lain? Orang itu menjawab: Tidak. Rasulullah saw.
bersabda: Siapakah yang mau membelinya dariku? Nu’aim bin Abdullah
Al-Adawi membelinya dengan harga delapan ratus dirham. Lalu Rasulullah
saw. membawa harga jual budak itu dan membayarkannya kepada orang
tersebut. Kemudian bersabda: Mulailah untuk dirimu, bersedekahlah untuk
dirimu. Jika masih tersisa, maka berinfaklah kepada keluargamu dan jika
masih tersisa, maka berinfaklah kepada kerabatmu. Bila dari kerabatmu
masih tersisa, maka begini dan begini. Ia (Jabir) menjelaskan: Tetangga
depanmu, tetangga kananmu dan tetangga kirimu. (Shahih Muslim No.1663)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda: “Bersedekahlah.” Lalu seorang laki-laki
berkata: Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Beliau bersabda:
“Bersedekahlah pada dirimu sendiri.” Orang itu berkata: Aku mempunyai
yang lain. Beliau bersabda: “Sedekahkan untuk anakmu.” Orang itu
berkata: Aku masih mempunyai yang lain. Beliau bersabda: “Sedekahkan
untuk istrimu.” Orang itu berkata: Aku masih punya yang lain. Beliau
bersabda: “Sedekahkan untuk pembantumu.” Orang itu berkata lagi: Aku
masih mempunyai yang lain. Beliau bersabda: “Kamu lebih mengetahui
penggunaannya.” Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i
Terhadap orang yang berzakat kepada keluarganya Nabi saw bersabda, “Dia
mendapatkan dua pahala, yaitu pahala menyambung kekerabatan dan pahala
sedekah.” [HR Bukhari]
0 comments:
Post a Comment
Saudaraku......silahkan berikan komentar antum,,,,, untuk menjadi pelajaran bagiku.... jazakumullah....