Ditengah kebahagiaan hidupnya dan kesuksesan karier, hatinya merindu
sosok pendamping hidup. Impiannya mewujudkan keluarga yang indah pernah
sekali kandas. Hal itu membekas didalam hati. Membuat hatinya terluka
perih. Setiap kali ibundanya yang disayangi bercerita keinginannya untuk
lekas menimang cucu selalu saja membuat air matanya mengalir membasahi
dipipi. "Ya Allah, entah sampai kapan Engkau kirimkan suami yang terbaik
dari sisiMu untukku?," ucapnya lirih. Merenung dan terdiam dalam
kesendirian. Dia yakin Allah akan mengutus seorang suami yang akan
melamar dirinya.
Disela kesibukannya mengajar sampai kemudian disempatkannya mampir ke
Rumah Amalia untuk bershodaqoh dengan harapan Allah segera memberikan
jodoh untuk dirinya. Impian yang sudah lama dipendam. Kebiasaannya pergi
ke toko buku adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Seorang ikhwan
disamping sedang asyik membaca buku, membuatnya penasaran, dilirik buku
yang sedang dibacanya. Senyumannya mengembang, perbincangan hangat
tentang buku membuatnya saling tertarik. Perkenalan itu terus berlanjut.
Sore itu hatinya bergetar ketika membaca SMS dari ikhwan yang baru
dikenalnya itu. "Assalamu'alaikum Ukhti, sholatlah istikharah memohon
petunjuk kepada Allah, ana hendak melamar ukhti. Ditunggu jawabannya
besok." Deg, jantungnya seolah berhenti. SMS itu membuatnya bersujud
dihadapan Allah. Allah menjawab dengan kemudahan semua terjadi begitu
cepat dan mengalir seolah tiada halangan. Proses walimah dilangsungkan
dengan sederhana. Wajah sang ibunda nampak tersenyum dengan penuh
keceriaan. Menyaksikan pernikahan putri yang dicintai karena telah
mengantarkan putrinya ke gerbang pintu kebahagiaan. Hati yang merindu
telah datang jodohnya. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. ( Qs. Ath-Thalaq : 4).
0 comments:
Post a Comment
Saudaraku......silahkan berikan komentar antum,,,,, untuk menjadi pelajaran bagiku.... jazakumullah....